Senin 06 Jul 2020 08:11 WIB

Perlu Ubah Paradigma Menjadi Ekonomi Berbasis Inovasi

Tantangan Indonesia merubah paradigma dari ekonomi SDM menjadi ekonomi inovasi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Hiru Muhammad
Peternak, Marta Ferwad Fijana, memberi makan anak ayam di PT. Tumbuh Optimal Prima, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020). Dinas Pendidikan setempat melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bina Karya bekerjasama dengan salah satu produsen ayam PT. Tumbuh Optimal Prima melakukan inovasi penjualan dari ayam segar menjadi ayam beku higienis melalui Rumah Pemotongan Ayam (RTA) untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 dan memunculkan lapangan usaha baru.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Peternak, Marta Ferwad Fijana, memberi makan anak ayam di PT. Tumbuh Optimal Prima, Limpung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020). Dinas Pendidikan setempat melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bina Karya bekerjasama dengan salah satu produsen ayam PT. Tumbuh Optimal Prima melakukan inovasi penjualan dari ayam segar menjadi ayam beku higienis melalui Rumah Pemotongan Ayam (RTA) untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 dan memunculkan lapangan usaha baru.

EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro menargetkan 2045 Indonesia menjadi negara berpenghasilan lebih tinggi atau higher income country. Agar hal ini tercapai, Bambang berpendapat penting untuk mengubah cara pandang ekonomi.

Menurut dia, tantangan Indonesia ke depan adalah mengubah paradigma dari ekonomi berbasis sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis inovasi. Hal ini penting untuk diubah karena Indonesia dimanjakan dengan sumber daya alam yang berlimpah dan bisa dijual kembali.

"Supaya bisa menjawab tantangan Bapak Presiden tadi maka perlu dilakukan perubahan paradigma, dimana mengubah ekonomi berbasis resources atau paling tinggi efficiency driven menjadi innovation driven," kata Bambang, dalam keterangannya, Ahad (5/7).

Walaupun demikian, sumber daya alam berlimpah sekaligus bonus demografi bisa diarahkan untuk memacu peningkatan kapasitas inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pada masa revolusi industri 4.0, akan semakin memungkinkan masyarakat untuk berinovasi.

"Memenuhi target kita di 2045 untuk menuju Higher Income Country, di sinilah kita membutuhkan kerja keras bersama. Saya mengajak Bapak Ibu pimpinan perguruan tinggi untuk ikut berkontribusi dalam suatu pendekatan yang saya sebut sebagai Innovation Driven Economies," kata Bambang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement