Jumat 10 Jul 2020 06:04 WIB

Pupuk Indonesia Siapkan Strategi Penyaluran Pupuk Bersubsidi

penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan secara tertutup, sesuai alokasi petani

Red: Hiru Muhammad
PT Pupuk Indonesia (Persero) menjamin penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Daerah tidak akan mengganggu penyaluran pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi kepada petani. Terlebih saat ini sudah menjelang masa tanam yang akan berlangsung sejak April hingga September 2020.
Foto: istimewa
PT Pupuk Indonesia (Persero) menjamin penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Daerah tidak akan mengganggu penyaluran pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi kepada petani. Terlebih saat ini sudah menjelang masa tanam yang akan berlangsung sejak April hingga September 2020.

EKBIS.CO, KARAWANG--PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan strategi untuk menjaga kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyelewengan.

“Perseroan telah memiliki sejumlah strategi,“ kata Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana saat kunjungan kerja ke PT Pupuk Kujang, di Karawang, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani sesuai dengan prinsip 6-T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu.

Selain itu, ada strategi lain untuk mencegah penyelewengan pupuk bersubsidi. Di antaranya pencirian pupuk bersubsidi dengan warna khusus, bag code, hingga penyaluran hanya kepada petani yang terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

“Penerapan sistem e-RDKK diyakini dapat meminimalkan penyelewengan, sehingga penyaluran pupuk bersubsidi semakin tepat sasaran. Melalui sistem ini juga diyakini bisa mencegah terjadinya duplikasi data penerima subsidi”, katanya.

Menurut dia, penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan secara tertutup, sesuai alokasi dan hanya kepada para petani yang terdaftar dalam sistem e-RDKK yang dikelola Kementerian Pertanian.

"Pupuk bersubsidi juga memiliki ciri pada kemasan karungnya. Terdapat tampilan logo Pupuk Indonesia di bagian depan karung dan bertuliskan 'Pupuk Bersubsidi Pemerintah'. Pada kemasan tercantum juga nomor call center, logo SNI, nomor izin edar pada bagian depan karung dan memiliki Bag Code dari produsennya," kata Wijaya.

Tak hanya itu, pengawasan oleh Pupuk Indonesia Grup juga telah didukung dengan sistem monitoring dan penebusan berbasiskan teknologi informasi digital, yakni SIAGA dan Webcommerce (WCM).

SIAGA merupakan aplikasi berbasis web dan mobile yang dapat mengontrol transaksi oleh kios dan juga informasi stok pupuk bersubsidi. Itu dapat diakses realtime dan akurat. Sementara WCM dapat mengontrol penebusan oleh distributor sesuai alokasi.

“Dalam hal penjualan, Pupuk Indonesia Grup selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan subsidi. Sehingga penjualan komersil, baik dalam negeri atau ekspor hanya dilakukan setelah kebutuhan subsidi telah terpenuhi," kata dia.

Sementara itu, PT Pupuk Kujang sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia bertanggung jawab menyalurkan pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah.

Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, mengatakan, stok pupuk subsidi yang tersedia di gudang lini II (pabrik) dan lini III (distributor) hingga 30 Juni 2020 aman hingga dua bulan ke depan.

Sampai saat ini stok urea untuk Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah mencapai 84.594 ton atau hampir tiga kali lipat dari ketentuan sebesar 26.874 ton. Untuk NPK stoknya mencapai 7.158 ton atau 128 persen dari ketentuan sebesar 5.585 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 6.808 ton atau 247 persen dari ketentuan 2.753 ton.

“Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan musim tanam yang berlangsung pada bulan April-September” kata Ade.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement