EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memperdalam struktur manufaktur pada sektor industri sepeda di dalam negeri. Ini bertujuan mendorong tumbuhnya produsen komponen, sehingga dapat lebih mengoptimalkan penggunaan produk lokal dalam mata rantai produksi sepeda.
“Kami akan koordinasikan dengan berbagai pihak. Terutama sektor industrinya itu sendiri agar bisa mengembangkan sepeda dengan berbagai komponen yang diproduksi di dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan, Senin (13/7).
Menurutnya potensi pasar domestik untuk industri sepeda sangat besar, sehingga peluang bisnisnya juga masih terbuka lebar. Apalagi, di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat banyak yang memilih olahraga bersepeda demi bisa menjaga kesehatan.
“Kami lihat tren penggunaan dan penjualan sepeda lagi naik. Kenaikan ini tidak akan sebentar, dan kami juga lihat kalau pun Covid-19 sudah selesai, naik sepeda sudah jadi lifestyle, sehingga demand-nya dalam jangka menengah tidak akan menurun, bahkan masih akan naik,” tuturnya.
Guna memacu daya saing industri sepeda di Tanah Air, Agus menyatakan, Kemenperin akan melakukan pembicaraan dengan beberapa prinsipal sepeda serta mengkaji penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). “Kami ingin nantinya sepeda yang dipakai masyarakat Indonesia 100 persen produksi industri di Indonesia,” tegasnya.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menambahkan, pemerintah tengah memacu penguatan rantai suplai bagi industri sepeda di dalam negeri. “Kami akan berupaya tingkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), selama ini rata-rata telah mencapai 40 persen,” ujarnya.
Taufiek menjelaskan, industri sepeda di dalam negeri perlu pula memanfaatkan teknologi terkini, sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan mampu menghasilkan produk berkualitas secara lebih efisien. “Bagian yang saat ini perlu didukung terutama penerapan teknologi nano untuk bahan rangka sepeda yang terbuat dari carbon karena secara material lebih ringan. Industri ini yang harus dibangun di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan para produsen. Selain itu, rata-rata komponen lain sudah bisa dibuat di dalam negeri,” tuturnya.