EKBIS.CO, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) mencatat pergerakan penumpang dan penerbangan mulai mengalami kenaikan. Hanya saja, Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan penumpang yang dilayani belum meningkat secara signifikan.
“Kondisi sekarang ini, situasi membaik. Sampai Juli ini, rata-rata penerbangan sudah 35 persen dari normal namun penumpang masih 17 persen dari kondisi normal,” kata Faik dalam diskusi virtual, Rabu (22/7).
Faik menjelaskan, selama pandemi Covid-19 mulai terjadi di Indonesia sangat berdampak signifikan terhadap penerbangan dan penumpang di 15 bandara yang dikelola AP I. Dia mengatakan, trafik yang dilayani seluruh bandara AP II turun 55 persen dari kondisi normal.
“Terparah terjadi pada Mei, biasanya perbulan melayani 7,5 juta penumpang, namun Mei ini hanya 75 ribu penumpang. Hampir 99 persen turun signifikan,” tutur Faik.
Faik menilai, untuk meningkatkan kembali trafik penerbangan dan penumpang memerlukan kerja sama dengan stakeholders. Terlebih, saat ini belum diketahui kapan pandemi Covid-19 berakhir.
Meskipun begitu, Faik menegaskan dengan menerapkan adaptasi kebiasan baru bukan berarti kembali pada situasi normal. “New normal bukan berarti pandemi mereda tapi upaya penyelamatan ekonomi,” ujar Faik.
Untuk itu, Faik mengakui dalam kondisi sulit seperti ini, AP I juga banyak berkomunikasi dengan maskapai untuk menyelamatkan industri penerbangan. Faik menuturkan, maskapai juga mengalami kesulitan dalam arus kasnya karena terdampak pandemi.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui secara umum kondisi transportasi di wilayahnya belum menunjukkan pemulihan yang signifikan. Ganjar mengatakan salah satunya trafik penerbangan dan penumpang di Bandara Internasional Ahmad Yani masih belum maksimal.
“Posisi menunjukkan belum pulih. Tingkat keterisian masih di bawah 50 persen, meskipun maksimal sudah boleh 70 persen. Masih ada 20 persen gap kita belum optimal,” ungkap Ganjar.
Ganjar menilai, terdapat kemungkinan hingga saat ini masyarakat masih khawatir dalam penggunaan transportasi umum. Sementara itu, Ganjar menuturkan kondisi perekonomian juga belum membaik.
“Bahan pokok masih lebih penting dibanding pergi-pergi,” ujar Ganjar.
Meskipun begitu, Ganjar menuturkan sektor lain seperti logistik atau jasa pengiriman mengalami kondisi yang berbeda. Kondisi pandemi Covid-19, menurutnya justru membuat jasa pengiriman mengalami permintaan yang cukup besar.