EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian RI meningkatkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluh Pertanian di tingkat kecamatan sebagai KostraTani, dengan memberi peluang menjadi BPP model sesuai syarat dan ketentuan. Dari 50 BPP model Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang layak dikedepankan adalah BPP Bone Pantai di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dan BPP Genteng di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
Kedua BPP model menjadi tanggung jawab Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP)."Kementan membuka peluang pengembangan BPP model menjadi KostraTani. Syarat utama, lokasi dekat kantor UPT Kementan, karena wajib intensif komunikasi dan intensif pelatihan. Harus ada listrik, jaringan internet dan komputer," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi pada video conference di Jakarta, Rabu (22/7).
"Syarat lain calon BPP model, semangat dan keinginan penyuluh. Misalnya, cara mengolah data, menyiapkan CPCL dan verifikasi sehingga dapat dilaporkan ke AWR Kementan. Dukungan dinas pertanian provinsi, kabupaten dan kota juga sangat penting," kata Dedi Nursyamsi melanjutkan.
KostraTani yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
KostraTani ideal, kata Dedi didukung data dan informasi di BPP misalnya data luas tambah tanam, data panen, dan data lain. Ada program utama dari 11 unit kerja eselon satu Kementan, terkoneksi dengan AWR Kementan, termasuk laporan-laporan kegiatan di BPP.
"Kementan telah menginisiasi pembentukan BPP model KostraTani, Sosialisasi kebijakan dan program lebih mudah dan intensif melalui video conference," kata Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusluhtan Leli Nuryati serta Kabid Program dan Evaluasi, Riza Fachrizal.
Kementan di pusat cepat mengetahui kendala lapangan untuk segera memutuskan kebijakan dan solusi cepat yang menghadang petani. Hal itu, katanya, berkat dukungan teknologi informasi pada Agriculture War Room (AWR) di tingkat pusat koneksi ke Agriculture Operation Room (AOR) di tingkat provinsi selaku Kostrawil, Kostrada di kabupaten/kota dan KostraTani pada BPP di tingkat kecamatan.
"Tahun 2019 ada 400 BPP yang mendapat sarana IT dari APBN, diharapkan BPP ini segera pro aktif menyampaikan laporannya ke AWR Kementan," kata Dedi Nursyamsi.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bone Bolango, Roswaty Agus mengapresiasi Kementan memilih BPP Bone Pantai, seraya mengakui jaringan internet belum maksimal. "Kendala itu telah diatasi oleh Bupati Hamim Pou. Sekarang internet sudah lancar," ucap dia.
Koordinasi online tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Mulyady D Mario, Camat Bone Pantai, Ibrahim Junus, Koordinator BPP Bone Pantai, Zulkifli Rauf dan sejumlah pejabat terkait serta penyuluh pertanian.