EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kembali melakukan pertemuan. Ini sebagai tindak lanjut kerja sama pengembangan korporasi petani yang telah ditandatangani pada Januari lalu.
Teten mengatakan, pertemuan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk pengembangan korporasi petani. Ia menambahkan, kerja sama yang telah ditandatangani belum berjalan karena pandemi Covid-19.
"MoU sudah ditandatangani Januari lalu. Namun belum mulai karena harus refocusing pasca Covid-19. Sekarang mulai lagi proyek bersama korporatisasi petani," ujarnya di Jakarta pada Jumat (24/7).
Sesuai arahan presiden, kata dia, para petani perorangan dengan lahan sempit membentuk koperasi. Sebab koperasi menjadi instrumen yang paling mungkin mengonsolidasikan lahan-lahan kecil menjadi berskala.
Tidak hanya melakukan konsolidasi pembiayaan dan melakukan kemitraan dengan usaha besar. Melalui koperasi, akses pasar juga lebih berkeadilan.
“Ini yang dilakukan sinergi Kemenkop dan Kementan, percepatan korporatisasi petani harus sama-sama kita lakukan dengan berbasis koperasi," tegas Teten. Ia menjelaskan, dalam mewujudkan korporatisasi petani, Kementan akan lebih banyak mendorong petani berhasil. Sedangkan Kemenkop akan memberikan pendampingan manajemen usaha koperasi.
"Hanya ada satu visi presiden, kami sinergikan, dengan korporatisasi pangan pertanian. Mentan paling banyak mulai subsidi pupuk, sementara kami lakukan pendampingan manajemen usahanya untuk membantu Mentan," ujarnya.
Proyek awal akan dimulai dengan memperluas inisiatif di 1.000 hektar menjadi korporatisasi pertanian.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menambahkan, manajemen usaha koperasi menjadi kebutuhan dan kekuatan bangsa. Pihaknya akan mempersiapkan kerja sama itu di hulu, yaitu produktivitas pertanian, holtikultura, tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan. Sehingga nantinya harga komoditas pertanian bisa dijamin dengan baik.
"Ada komitmen kita dengan Menkop, agar manajemen usaha koperasi menjadi kebutuhan keseharian, kehidupan dan menjadi kekuatan daerah, negara dan bangsa," kata Syahrul pada kesempatan serupa. Sebelumnya, pada 27 Januari 2020 lalu, keduanya menandatangani kesepakatan terkait pengembangan Korporasi Petani Berbasis Koperasi Dalam Rangka Industrialisasi Pertanian.