EKBIS.CO, LONDON -- Debenhams, perusahaan ritel asal Inggris, akan dijual untuk menghindari likuidasi. Tindakan ini diambil lantaran perusahaan berusai 242 tahun itu terdampak parah oleh pandemi Covid-19.
Debenhams telah menunjuk bank investasi Lazard pada pekan ini untuk mengawasi proses penjualan. Mereka berharap sudah mendapatkan pembeli pada akhir September mendatang.
Melansir The Guardian, Senin (27/7), Debenhams sejauh ini telah menutup 18 toko di Inggris. Ditambah dengan pengurangan di kantor pusatnya di London, perusahaan itu tercatat telah menghapus 1.000 posisi pekerjaan.
Kini tersisa 124 toko yang masih beroperasi. Toko yang tersisa itu kembali dibuka 15 Juni setelah Pemerintah Inggris membuka karantina wilayah Covid-19.
“Ada berbagai kemungkinan hasil yang muncul, mencakup kemungkinan pemilik saat ini mempertahankan bisnis, kemungkinan pengaturan usaha patungan baru (dengan investor saat ini dan yang baru), atau penjualan kepada pihak ketiga, dan administrator akan berupaya memberikan yang terbaik bagi kreditor," demikian kata Debenhams pada Ahad.
Seperti perusahaan ritel lain, Debenhams sangat terpukul oleh karantina wilayah Covid-19, apalagi dengan utang senilai 600 juta Euro. Sementara itu, toko-toko Debenhams di Irlandia telah masuk likuidasi.