EKBIS.CO, TAIPEI -- Pertumbuhan ekonomi Taiwan diprediksi terus melambat pada kuartal kedua dalam sebuah jajak pendapat Reuters. Pertumbuhan ekonomi itu akan menjadi yang terlemah sejak lebih dari empat tahun terakhir karena belanja konsumen yang lebih rendah selama pandemi Covid-19 dan mengimbangi ekspor elektronik yang kuat.
Pemerintah telah memperingatkan perlambatan yang lebih dalam dan meluncurkan paket stimulus senilai 1,05 triliun dolar Taiwan atau setara 35,9 miliar dolar AS. Stimulus itu guna meredam dampak dari wabah yang telah menghantam sektor jasa dan pariwisata Taiwan.
Hasil jajak pendapat terhadap 16 ekonom menyatakan, ekonomi yang bergantung pada perdagangan, bagian penting dari rantai pasokan teknologi global, kemungkinan akan tumbuh 0,55 persen pada April-Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuan ini akan menjadi yang paling lambat sejak kuartal pertama 2016 dan turun dari 1,59 persen pada kuartal pertama.
Di sisi lain, permintaan global masih kuat untuk elektronik yang membantu mengimbangi beberapa dampak pandemi. Produk teknologi berkembang karena lebih banyak orang yang bekerja dari rumah akibat aturan menjaga jarak fisik untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Pesanan ekspor Juni di Taiwan tumbuh dengan laju tercepat dalam hampir dua tahun. Hal itu didorong oleh permintaan yang kuat untuk produk-produk telekomunikasi seperti laptop.
Taiwan telah menghindari pembatasan wilayah atau lockdown yang juga dilakukan beberapa negara lainnya. Sekarang, Taiwan disebut hanya memiliki 20 kasus Covid-19 aktif.
Beberapa analis telah berubah lebih yakin terhadap kenaikan pasar atau bullish pada prospek pertumbuhan Taiwan. Mereka mengatakan, permintaan domestik di bulan-bulan mendatang diperkirakan meningkat seiring langkah-langkah penanggulangan virus yang efektif.
"Hit untuk permintaan domestik dan eksternal kemungkinan akan menjadi kurang parah dari apa yang kami harapkan sebelumnya," kata Fitch Solutions dalam catatan Juli, yang meningkatkan perkiraan pertumbuhan 2020 untuk Taiwan menjadi 0,9 persen dari sebelumnya 0,5 persen.
Pemerintah memprediksi, pada Mei lalu pertumbuhan ekonomi akan melambat ke level terendah selama lima tahun tahun sebesar 1,67 persen. Turun dari 2,71 persen pada 2019.
Angka kuartal kedua awal akan dirilis pada Jumat mendatang. Angka yang direvisi, termasuk rincian dan perkiraan pemerintah, akan diterbitkan sekitar tiga pekan kemudian.