EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepastian kelanjutan proyek Indonesian Deepwater Development (IDD) masih menggantung pasca deklarasi dari pihak Chevron yang menyatakan bahwa proyek ini tak masuk dalam portofolio global mereka. SKK Migas mengaku sudah mengirimkan surat resmi kepada Chevron terkait hal ini.
Surat tersebut berisi permintaan penjelasan dari SKK Migas dari Chevron soal bagaimana kelanjutan proyek laut dalam ini. Sayangnya, sampai hari ini surat SKK Migas tersebut belum terbalas.
"Surat IDD belum dibalas sama Chevron," ujar Kepala SKK Migas, Dwi Sutijpto di Hotel Borobudur, Selasa (4/8).
Dwi mengaku memang dalam waktu dekat akan memanggil Chevron untuk meminta penjelasan soal kepastian proyek IDD ini. Namun, kata Dwi pemerintah tetap berupaya agar proyek IDD ini bisa tetap jalan karena merupakan tumpuan cadangan negara.
"Kita akan diskusikan. Kita minta Chevron untuk menjelaskan keadaan ini," ujar Dwi.
Manager Corporate Communication Chevron Pasific Indonesia, Sonitha Poernomo menjelaskan perusahaan tak dapat modal yang cukup dari Chevron Ltd untuk bisa mengembangkan proyek IDD ini. Ia bahkan mengatakan nilai pengembangan IDD ini mungkin lebih cocok untuk operator lain.
"IDD Tahap 2 tidak dapat bersaing untuk mendapatkan modal dalam portofolio global Chevron. Kami percaya proyek ini akan memiliki nilai untuk operator lain dan Kutei Basin dapat terus dikembangkan dengan selamat dan bertanggung jawab," ujar Sonitha kepada Republika.co.id, Ahad (26/7).
Sonitha pun menjelaskan saat ini pihak Chevron selaku pemenang kontrak kelola IDD bersama SKK Migas sedang mencari solusi agar proyek ini bisa berjalan. Ia tak menampik bahwa saat ini perusahaan dan SKK Migas sedang mencari mitra potensial.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan mitra potensial dalam membangun solusi untuk pengembangan IDD," ujar Sonitha.