EKBIS.CO, DUBAI -- Pemerintah Dubai baru-baru ini meluncurkan program ekonomi pascapandemi Covid-19. Berdasarkan informasi, program ekonomi itu digadang-gadang untuk kepentingan ekonomi masa depan yang berkelanjutan dan tangguh.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Dubai bermitra dengan Sekolah Pemerintah Mohammed bin Rashid (MBRSG) untuk meluncurkan "Program Reset Ekonomi Hebat". Program itu merupakan bagian dari inisiatif atas pandemi Covid-19.
Khususnya, untuk membantu pemulihan dan pembentukan kembali ekonomi.
Program ekonomi itu juga akan menampilkan analisis kebijakan di masa sekarang dan masa depan. Selain dari penelitian dan konsultasi para pemangku kepentingan yang lebih luas.
Tak hanya itu, MBRSG juga diketahui mengadakan pertemuan "Dewan Kebijakan Virtual," dengan para pakar global dan pemikir untuk membahas dampak Covid-19 pada ekonomi dan potensi respons dan inisiatif kebijakan.
Dalam kesempatan itu, kepala ekonom, praktisi senior, dan peneliti dari lembaga-lembaga global terkemuka termasuk Bank Dunia, bergabung dengan para pakar dari Dubai Economy dan MBRSG pada pertemuan meja bundar pertama itu.
CEO sektor Urusan Strategis Korporat di Ekonomi Dubai, Mohammed Shael Al Saadi mengatakan, Dewan Kebijakan Virtual akan mengusulkan pendekatan terbaik yang dapat diadopsi oleh Dubai dan UEA. Utamanya untuk mengatasi risiko dan peluang dalam perekonomian di normal berikutnya.
"Saya percaya kolaborasi triple helix antara pemangku kepentingan publik, swasta dan akademis selalu menghasilkan solusi terbaik. Dalam lingkungan yang sangat tidak pasti sekarang, kolaborasi dan kerja sama yang luas antara semua pemangku kepentingan sangat penting untuk kemakmuran masa depan kita," ujar Al Saadi seperti dikutip Arab News, Kamis (6/8).
Sebelumnya, pemerintah Dubai memang berencana untuk menggunakan para ahli lokal dan internasional menyoal ekonomi dan masyarakat. Tujuannya, untuk menciptakan strategi pertumbuhan bagi ekonomi Dubai.
Roundtable itu juga membahas dampak pandemi terhadap perdagangan internasional, investasi asing dan pariwisata. Serta kebangkitan globalisasi digital.