EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi menggerakkan roda perekonomian bangsa, melalui implementasi mandat dari pemerintah terkait program BBM Satu Harga di tahun 2020. Pada tahun ini, Pertamina optimistis dapat mencapai target Pemerintah untuk merealisasikan BBM Satu Harga di 83 wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menjelaskan melalui program BBM Satu Harga, Pertamina membangun lembaga penyalur resmi di wilayah terpencil untuk dapat menyediakan Premium dan Solar sesuai harga yang diatur oleh pemerintah atau sama dengan yang dinikmati oleh masyarakat di kota besar. Dengan harga BBM yang lebih terjangkau, berdampak pada penurunan biaya transportasi dan operasional sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat serta berpengaruh pada harga-harga kebutuhan pokok.
"Ini wujud komitmen Pertamina untuk turut serta memajukan perekonomian masyarakat melalui peran strategis Pertamina dalam menyediakan energi yang di seluruh wilayah Tanah Air sesuai dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainaibility," ujar Fajriyah dalam siaran persnya, Senin (10/8).
Fajriyah menegaskan, dalam mengemban tugas mulia tersebut, Pertamina tidak hanya mempertimbangkan aspek profit semata, tetapi bentuk pelayanan untuk negeri. Meskipun banyak menghadapi tantangan yang tidak ringan, baik pada saat proses pembangunan maupun saat operasi lembaga penyalur, namun komitmen Pertamina pantang surut untuk terus memastikan seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati jangkauan energi dengan kualitas dan harga yang sama.
Karenanya, Pertamina optimistis dapat mencapai target tersebut dengan berkaca pada pencapaian tahun lalu. “Pada 2019, kami dapat mencapai target sebanyak 160 titik pada Oktober 2019 atau lebih cepat 3 bulan dari yang ditargetkan di bulan Desember 2019. Karena itu, kami yakin pada tahun ini target sebanyak 83 titik BBM Satu Harga dapat tercapai,” katanya.
Ia menambahkan 83 titik yang menjadi target pada tahun 2020, sebanyak lima lembaga penyalur telah beroperasi sehingga total yang beroperasi saat ini sebanyak 165 penyalur. Sisanya 61 titik dalam proses pembangunan dan 34 titik dalam proses perijinan. Lembaga penyalur tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Sumatera sebanyak 13 titik, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 21 titik, Kalimantan sebanyak 13 titik, Sulawesi sebanyak 7 titik, Maluku 15 sebanyak titik dan Papua sebanyak 14 titik.
“Sepanjang 2020 ini, kami telah mengoperasikan lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kabupaten Sigi, Palolo, Sulawesi Tengah sambil paralel kami juga mempersiapkan untuk wilayah lainnya,” pungkas Fajriyah.