Jumat 14 Aug 2020 17:09 WIB

Sore Ini, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 14.795 per Dolar AS

Rupiah melemah seiring masih mandeknya kesepakatan stimulus AS.

Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (14/8) sore, ditutup melemah seiring masih mandeknya kesepakatan terkait pemberian paket stimulus lanjutan di AS. Rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 14.795 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.775 per dolar AS.

"Pasar, bagaimanapun, tetap fokus pada pembicaraan paket stimulus AS yang macet minggu lalu," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat (14/8).

Baca Juga

Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kedua belah pihak masih jauh dari kesepakatan. Hal itu juga disampaikan oleh penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow yang mengatakan bahwa dialog menemui jalan buntu.

Sementara itu, rilis data klaim pengangguran AS lebih baik dari perkiraan. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian turun 228.000 menjadi 963.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 8 Agustus lalu.

Itu adalah level terendah sejak pertengahan Maret ketika pihak berwenang mulai menutup bisnis yang tidak penting untuk memperlambat penyebaran virus.

Dari dalam negeri, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan Rancangan Undang Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 beserta Nota Keuangan dalam Sidang Paripurna DPR di Jakarta, Jumat.

Presiden menyampaikan dalam RAPBN 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 356,5 triliun yang digunakan untuk melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Sentimen lainnya, pasar sudah bisa memprediksi kalau Pemerintah DKI Jakarta kembali memperpanjang PSBB masa transisi keempat kalinya, untuk dua pekan ke depan hingga 27 Agustus mendatang.

Hal tersebut kembali diputuskan lantaran kasus infeksi baru masih terus bertambah dengan total akumulasi kasus positif di DKI Jakarta menjadi 27.863.

Kasus yang masih terus melonjak baik skala nasional terutama di DKI Jakarta semakin membuat prospek ekonomi Tanah Air penuh ketidakpastian ke depannya.

Apalagi, pada kuartal kedua 2020 pertumbuhan ekonomi sudah terkontraksi hingga 5,32 persen (yoy) dan kuartal ketiga masih menyisakan satu bulan lagi.

Dengan demikian, peluang ke depan perekonomian dalam negeri diprediksi masih tumbuh di zona negatif dan Indonesia bisa masuk ke jurang resesi setelah krisis moneter 1998 silam.

Rupiah pada Jumat (14/8) pagi dibuka menguat di posisi Rp 14.799 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.795 per dolar AS hingga Rp 14.869 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.917 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.877 per dolar AS.

sumber : a
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement