EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 9,53 triliun untuk proyek pembangunan lumbung pangan atau food estate pada tahun depan. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, anggaran tersebut dialokasikan setelah Kementerian PUPR mendapatkan pagu tambahan sebesar Rp 34,23 triliun untuk tahun depan.
"Tambahan anggaran ini sesuai arahan presiden di mana salah satunya untuk ketahanan pangan, food estate," kata Basuki dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU RAPBN 2021, Jumat (14/8).
Lebih lanjut, Basuki mengatakan, dari anggaran food estate yang dialokasikan tersebut, sebanyak Rp 6,1 triliun ditujukan untuk proyek food estate Kalimantan Tengah yang berlokasi di eks pengembangan lahan gambut (PLG).
Pembangunan akan dilakukan di area tanah aluvial, bukan lahan gambut yang direncanakan dengan total luas 165 ribu hektare.
Adapun dalam proyek tersebut pihaknya fokus pada pembangunan saluran irigasi, pintu air, jalan usaha tani, serta peningkatan akses jalan dan jembatan menuju kawasan.
Selaun itu, juga dianggarkan untuk proyek food estate di Kalteng namun yang berada di luar kawasan eks PLG dengan luas sekitar 60 ribu hektare. Pembangunan itu memakan anggaran sebesar Rp 332 miliar.
"Lalu untuk food estate di Sumatera Utara di Kabupaten Humbang Hasundutan seluas 4.000 hektare pada tahun 2021 nanti," kata Basuki.
Dari data alokasi anggaran, food estate tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp 125 miliar. Kementerian PUPR fokus pada penyediaan air baku untuk hortikultura.
Adapun dari anggaran Rp 9,53 triliun tersebut, juga dialokasikan sebanyak Rp 2,9 triliun untuk program ketahanan pangan nasional.
Program itu terbagi dalam beberapa proyek bendungan, yakni percepatan penyelesaian Bendungan Semantok, Bendungan Tugu, Bendungan Kuwil Kawangkoan, Bendungan Temef, Bendungan Way Sekampung, serta Bendungan Margatiga.
Adapun yang terakhir, kata Basuki, Kementerian PUPR akan membangun jaringan irigasi air tanah di Belu dengan anggaran Rp 75 miliar.