Rabu 19 Aug 2020 04:54 WIB

Hippindo: Jumlah Pengunjung Mal Terus Meningkat

Omzet penjualan toko ritel fashion, sepatu, dan tas mengalami kenaikan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan jumlah pengunjung mall atau pusat perbelanjaan terus melonjak.
Foto: ANTARA/M N Kanwa
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan jumlah pengunjung mall atau pusat perbelanjaan terus melonjak.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan jumlah pengunjung mall atau pusat perbelanjaan terus melonjak. Hanya saja, jumlahnya tetap tidak lebih dari 50 persen dari total pengunjung pada hari biasanya. 

"Memang dari Juni ke Agustus (mal) tambah ramai. Namun belum sampai jumlah normal, karena bolehnya hanya 50 persen maksimal, jadi ya cuma segitu," ujar Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah kepada Republika.co.id ada Selasa (18/8).

Ia menjelaskan, jika jumlah pengunjung mal mencapai 50 persen lebih, maka akan langsung diperiksa Satpol PP. "Jadi lonjakan yang terjadi sekarang maksimal di 50 persen," tegasnya. 

Budi menambahkan, omzet penjualan toko ritel fashion, sepatu, dan tas pun kini mengalami kenaikan. "Tadinya kan terpengaruh (pandemi) jadi omzet hanya 10 persen dibandingkan biasanya, sekarang pada Agustus, 50 persen bisa dapat. Kalau kemaren maksimal perolehan omzet 30 sampai 40 persen," ujar dia. 

Sementara untuk omzet minimarket, kata Budi, tetap normal dan stabil. Dirinya memastikan bakal terus menerapkan protokol kesehatan di berbagai pusat perbelanjaan. 

"Kalau penerapan protokol, kami sangat bagus. Kami sudah menerapkan seluruh anggita kami untuk pantau, jadi sudah Bagus standarnya," tutur Budi. 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat mobilitas penduduk di tempat belanja kebutuhan sehari-hari mendekati normal. Situasi normal yang menjadi pembanding adalah pada 3 Januari 2020 hingga 6 Februari 2020.

"Sejak diterapkannya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kita lihat mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari lebih cepat menuju normalnya dibandingkan mobilitas di tempat lainnya," kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (18/8).

Suhariyanto menyampaikan berdasarkan data yang diolah BPS dari Google Analytic, kegiatan di tempat belanja kebutuhan sehari-hari pada Juli 2020 hanya 2,6 persen di bawah normal. Lalu dua hari menjelang Idul Adha, mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari polanya sama dengan 2 sampai 3 hari sebelum perayaan Idul Fitri, di mana masyarakat melakukan kegiatan secara normal, yakni kebanyakan masyarakat mempersiapkan kebutuhan hari raya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement