EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona negatif pada Rabu (2/9). Indeks saham sempat menguat tipis di awal perdagangan, namun tidak lama kemudian jatuh ke zona merah dan melemah 0,14 persen ke level 5.303.
Kepala riset Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma, melihat IHSG masih berpotensi menguat di pada perdagangan hari ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS). Dow Jones ditutup naik 0,76 persen, S&P500 naik 0,75 persen dan Nasdaq menguat 1,39 persen.
Sementara pagi ini Nikkei terpantau naik 0,51 persen dan Kospi naik 0,43 persen. "Hari ini kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas mengikuti bursa global," tutur Suria, Rabu (2/9).
Menurut Suria, sentimen positif datang dari data ekonomi AS. Indeks PMI AS menurut ISM berada di level 56,0 yang merupakan angka tertinggi dalam 19 bulan terakhir. Hal tersebut, kata Suria, mengindikasikan aktivitas pabrik di AS semakin bergeliat dan ekspansif.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari harapan stimulus baru untuk memulihkan ekonomi. Menteri keuangan AS, Steven Mnuchin mengungkapkan adanya potensi RUU bantuan untuk Covid-19 akan diumumkan pada pekan depan.
Dari dalam negeri, kenaikan bursa saham Indonesia kemarin didukung data PMI sebesar 50,6 yang mengindikasikan mulai ekspansifnya industri manufaktur di Indonesia. Pelaku pasar juga mencermati RUU tentang Bank Indonesia.
Jelang penutupan sesi I, IHSG berada di level 5.306,81 atau melemah 3,87 poin.