EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertamina berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi di sektor hulu. Tahun ini Pertamina berupaya untuk menggenjot produksi migas mencapai 880 mboepd.
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Budiman Parhursip, menjelaskan 880 mboepd tersebut terdiri dari 412 ribu barel per hari minyak dan 2.710 mmscfd gas. Dari target produksi minyak sebesar 412 MBOPD, hingga Agustus 2020 ini sudah terealisasi sekitar 314 MBOPD. Sementara untuk produksi gas, sampai dengan Agustus 2020 terealisasi 2.402 MMCFD dari target sebesar 2.710 MMCFD.
"Di tengah tantangan pandemi Covid-19, kami tak pernah berhenti dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan," ujar Budiman, Senin (12/10).
Budiman menjelaskan untuk bisa menggenjot produksi, perusahaan melakukan eksplorasi 9 dari 14 sumur eksplorasi yang ditargetkan. Sedangkan target kinerja lain yang tengah perusahaan upayakan, di antaranya 257 sumur eksploitasi, 601 workover dan 11.669 well services.
Ia juga merinci Per Agustus, realisasi produksi minyak tercatat sebesar 414 ribu barel per hari (bph) atau melebihi target dan gas 2.670 MMscfd atau 98,5 persen dari target. Produksi migas ini diperoleh dari aset Pertamina di dalam negeri dan luar negeri.
Dari blok migas domestik, produksi minyak ini tercatat sebesar 314 ribu barel per hari (bph) atau melebihi target 310 ribu bph, dan produksi gas 2.402 atau sedikit di bawah target 2.403 MMScfd. Sementara dari aset migas di luar negeri, PHE berhasil membukukan produksi minyak sebesar 100 ribu bph atau sedikit di bawah target 102 ribu bph, sedangkan produksi gas 268 MMscfd atau 87,3 persen dari target 307 MMScfd.
Untuk bisa menambah produksi, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati memberi sinyal akan kembali melakukan akuisisi aset minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri kendati saat ini telah memiliki 14 aset disejumlah negara.
Nicke menjelaskan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan kilang milik Pertamina maka akuisisi perlu dilakukan. "Kenapa akuisisi penting dilakukan karena potensi peningkatan dalam negeri butuh waktu, untuk pemenuhan kilang perlu akuisisi di luar negeri dan bawa minyak ke dalam negeri, akan kita lakukan. Ini bagaimana tingkatkan ketahanann penyediaan crude (minyak mentah)," ungkap Nicke.
Nicke menuturkan lewat proyek kilang yang tengah digarap Pertamina, kapasitas kilang akan meningkat menjadi sebesar 1,8 juta barel per hari sementara estimasi produksi Pertamina dari dalam negeri baru akan mencapai 1,04 juta barel per hari (bph) pada 2025 mendatang.