Sabtu 17 Oct 2020 09:29 WIB

Latih UMKM, BPJPH Gandeng Perusahaan Digital

Pelatihan yang dilaksanakan dengan konsep kolaboratif bertujuan mendukung pelaku UMKM

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hiru Muhammad
Warga membuka platform MallUMKM melalui telepon genggam untuk berbelanja pada Tokopedia di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (25/9/2020). Pemerinta daerah setempat berupaya melakukan digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui MallUMKM guna memberikan peluang penyerapan pasar secara global sebagai solusi menurunnya penjualan secara luring saat pandemi COVID-19.
Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA
Warga membuka platform MallUMKM melalui telepon genggam untuk berbelanja pada Tokopedia di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (25/9/2020). Pemerinta daerah setempat berupaya melakukan digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui MallUMKM guna memberikan peluang penyerapan pasar secara global sebagai solusi menurunnya penjualan secara luring saat pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA--Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) berkolaborasi dengan empat perusahaan digital Indonesia atau e-commerce untuk melatih pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pelatihan difukuskan pada digitalisasi pemasaran dan manajemen produk halal UMKM. 

Empat perusahaan yang digandeng dalam program yang dimotori Kemenko Perekonomian ini adalah Layanan Syariah LinkAja, Tokopedia Salam, Blibli Hasanah, dan Bukalapak. Selain sebagai provider, mereka juga berperan sebagai trainer. 

Kepala Pusat Registrasi dan Serfifikasi Halal BPJPH, Mastuki, menyebutkan program ini bertujuan meningkatkan kompetensi UMKM pada sektor pemasaran digital dan kepatuhan halal.“Kemenko Perekonomian mengajak BPJPH terlibat dalam program ini guna mengakselerasi program pemerintah dalam memberdayakan UMKM dan jaminan produk halal,” ujarnya dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (16/10). 

Ia jug menyebut pelatihan yang dilaksanakan dengan konsep kolaboratif ini bertujuan mendukung pelaku usaha, agar meningkatkan kualitas produknya sekaligus bersertifikat halal.

Menurut Mastuki, peserta pelatihan diutamakan UMKM yang memiliki produk sendiri (maker), khususnya makanan, minuman dan obat tradisional. Selain itu, pelatihan juga diperuntukkan bagi UMKM yang menjual produk (seller).

Masing-masing akan dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu kelas digitalisasi pemasaran (digital marketing), dan manajemen produk halal (product management). Penjaringan dilaksanakan secara daring dan terbuka untuk publik. 

“Prinsipnya pelatihan ini terbuka untuk publik. Namun ada kelompok sasaran yang berasal dari ekosistem dan kelompok binaan dari berbagai ormas Islam yang bekerjasama dengan Kemenko Perekonomian, Kemenkop UKM, dan lainnya," ujarnya.

Beberapa contoh kelompok yang dapat bergabung, yakni kelompok binaan NU, Muhammadiyah, Persis, Forum Bisnis Alumni Gontor, Forum Organisasi Zakat, BAZNAS, dan Pesantren. Adanya kegiatan ini diharap memudahkan sosialisasi ke UMKM dan menjaring calon peserta.

Program pelatihan ini akan diresmikan pembukaannya oleh Kemenko Perekonomian pada tanggal 20 Oktober 2020. Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dijadwalkan akan memberikan sambutan pembuka.

Pembicara utama rencananya dilakukan Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Direncanakan hadir pula memberikan sambutan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Agama Fahrul Razi.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement