EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan keuangan berbasis digital atau financial technology (fintech) disebut memiliki kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyebut fintech punya andil dalam memperbesar akses masyarakat terhadap pembiayaan.
"Saya tahu bahwa layanan fintech telah berkembang sangat pesat," ujar Jokowi dalam pembukaan Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (11/11).
Jokowi merinci, kontribusi fintech terhadap penyaluran pinjaman nasional di tahun 2020 ini mencapai Rp 128,7 triliun. Angka ini naik 113 persen dibanding capaian pada 2019 lalu. Sampai September 2020, tercatat ada 89 penyelenggara fintech yang berkontribusi Rp 9,87 triliun kepada transaksi layanan jasa keuangan Indonesia.
"Sebesar Rp 15,5 triliun disalurkan penyelenggara fintech equity crowdfunding berizin. Hal ini merupakan perkembangan yang luar biasa," kata presiden lagi.
Kendati industri fintech berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan, Jokowi mengakui bahwa pemerintah masih punya pekerjaan rumah terkait pengembangan teknologi finansial. Salah satunya, indeks inklusi keuangan Indonesia yang masih cukup tertinggal di ASEAN.
"Di tahun 2019, indeks inklusi keuangan kita 76 persen. Lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain di ASEAN, misalnya Singapura 98 persen, Malaysia 85 persen, Thailand 82 persen. Sekali lagi kita masih berada di angka 76 persen," kata Jokowi.
Tingkat literasi keuangan digital Indonesia juga masih rendah, yakni sekitar 35,5 persen. Jokowi menyebut saat ini masih banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan layanan keuangan informal. Tak hanya itu, hanya 31,26 persen masyarakat yang pernah menggunakan layanan digital.
"Saya harapkan para inovator fintech tidak hanya sebagai penyalur pinjaman, dan pembayaran online saja. Tetapi juga sebagai penggerak utama literasi keuangan digital bagi masyarakat," ujar Jokowi.
Jokowi juga mendorong perusahaan keuangan berbasis digital agar tetap memberi akses pembiayaan terhadap UMKM dan pemasaran melalui e-commerce. Para inovator fintech juga diminta mengembangkan diri untuk menjalankan fungsi agregator dan innovative credit scoring.
"Memberikan layanan equity crowd funding dan project financing," kata Jokowi.