EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyatakan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki arti penting bagi perekonomian nasional. Sebab berkontribusi hingga 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta menyerap tenaga kerja sampai 70 persen.
"Maka perlu kerja sama berbagai pihak. Ini demi meningkatkan usaha mikro dan kecil agar bisa naik kelas jadi menengah bahkan besar," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM Victoria Br Simanungkalit dalam konferensi pers Grand Opening Virtual Expo Indonesia Digital Trade Show in Conjuction with 'Indonesia Local Brand Expo 2020' pada Selasa, (17/11).
Berdasarkan sebuah survei, kata dia, saat ini sebanyak 50 persen UMKM menutup usahanya akibat pandemi. Kemudian sebanyak 80 persen UMKM tidak memiliki tabungan atau uang tunai, lalu 39 persen UMKM masih tergantung pada pinjaman dari saudara dekat.
"Data Kemenkop pun menyebutkan, karena pandemi, 22,9 persen UMKM mengalami penurunan penjualan. Kemudian 20 persen industrinya terhambat," ujar dia.
Dengan begitu, sambungnya, diperlukan terobosan supaya UMKM mampu bangkit kembali sebagai penggerak roda perekonomian. UMKM, kata dia, didorong pula melakukan diversifikasi usaha, beradaptasi dengan kondisi baru, serta terhubung ke digital.
"Guna mendorong terwujudnya digitalisasi, Kemenkop melakukan beberapa strategi. Seperti mengadakan webinar reseller, mengadakan program Belanja di Warung Tetangga, dan lainnya," tutur Victoria.
Pemerintah, lanjutnya, juga perlu dukungan serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Maka, ujar dia, Kemenkop mendorong Virtual Expo Indonesia Digital Trade Show in Conjuction with 'Indonesia Local Brand Expo 2020' yang akan digelar pada 20 November sampai 7 Desember 2020 ini.
Ia menyebutkan, acara tersebut diikuti oleh sekitar 500 peserta. "Pameran virtual merupakan langkah strategis sebagai sarana promosikan produk UMKM Indonesia dan mampu perbesar peluang produk UMKM," ujar Victoria.