EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, salah satu inovasi fintech yang berkembang pesat di masyarakat yakni penggunaan uang elektronik (e-money). Jumlah e-money di Indonesia pada September 2020 tumbuh 68 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019, dengan total transaksi mencapai Rp 144 Triliun.
Hal ini menunjukkan peningkatan yang pesat dalam pemanfaatan fintech pembayaran, padahal saat ini dunia masih dilanda pandemi Covid-19.
Yang menarik, kata Kiai Ma'ruf, pada April 2020, ketika pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama, nilai transaksi uang elektronik justru menunjukkan angka tertinggi senilai Rp 17,55 triliun. Padahal, ketika itu sebagian besar masyarakat tinggal di rumah.
"Fakta ini menunjukkan fintech pembayaran mampu membantu masyarakat serta UMK bertransaksi di tengah penerapan PSBB," ujar Kiai Ma'ruf dalam sambutannya di acara penutupan Pekan Fintech Nasional 2020 yang bertema Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Upaya Bersama Digitalisasi Jasa Keuangan Indonesia" pada Rabu (25/11).
Selain itu, akumulasi pembagian pinjaman yang dilayani penyedia fintech lending pada September 2020 telah mencapai Rp 128,7 triliun yang disalurkan kepada lebih dari 29 juta akun peminjam. Hal ini juga secara tidak langsung dapat menunjukkan layanan pinjaman melalui fintech lending dapat membantu menyediakan likuiditas bagi masyarakat dan juga UMK selama pandemi Covid-19.
Kiai Ma'ruf melanjutkan, perkembangan juga ada pada sisi tersedianya akses jasa keuangan yang sejauh ini terdapat lebih dari lima juta agen fintech di berbagai wilayah Indonesia.