Rabu 02 Dec 2020 11:00 WIB

Airbnb Berharap Kumpulkan 2,6 Miliar Dolar AS dari IPO

Airbnb menawarkan 51,9 juta saham seharga 40 dolar AS-50 dolar AS.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Airbnb berharap dapat mengumpulkan 2,6 miliar dolar AS dalam penawaran saham publik perdana bulan ini. Investor bertaruh akan melihat model berbagi rumah sebagai masa depan dari pariwisata.
Foto: Wallpaper Flare
Airbnb berharap dapat mengumpulkan 2,6 miliar dolar AS dalam penawaran saham publik perdana bulan ini. Investor bertaruh akan melihat model berbagi rumah sebagai masa depan dari pariwisata.

EKBIS.CO,  SAN FRANCISCO -- Airbnb berharap dapat mengumpulkan 2,6 miliar dolar AS dalam penawaran saham publik perdana bulan ini. Investor bertaruh akan melihat model berbagi rumah sebagai masa depan dari pariwisata.

"Kami percaya bahwa batas antara perjalanan dan kehidupan semakin kabur, dan pandemi global telah mempercepat kemampuan untuk tinggal di mana saja," kata Airbnb dalam laporan keuangan baru-baru ini.

Baca Juga

Dalam pengajuan dengan regulator sekuritas hari Selasa (1/12), seperti dilansir AP News, perusahaan berbasis di San Francisco tersebut menawarkan 51,9 juta saham dengan harga antara 44 dolar AS-50 dolar AS. Perusahaan akan debut di bursa saham Nasdaq tepatnya pada 10 Desember dengan kode emiten ABNB.

Termasuk opsi saham, unit saham terbatas, dan kelas sekuritas lainnya, Airbnb akan memiliki sekitar 696 juta saham. Sehingga nilai perusahaan secara total mencapai hampir 35 miliar dolar AS pada harga tertinggi yang ditawarkan, atau 31 miliar dolar AS pada harga terendah.

Ini adalah kebangkitan yang luar biasa bagi perusahaan yang menunda IPO-nya ketika pandemi virus Covid-19 melumpuhkan perjalanan global pada musim semi. Airbnb memiliki lebih dari tujuh juta listing di platform-nya yang dijalankan oleh empat juta host di seluruh dunia.

Pendapatannya turun 32 persen menjadi 2,5 miliar dolar AS dalam sembilan bulan pertama tahun ini karena para pelancong membatalkan rencana perjalanan. Tuan rumah protes ketika Airbnb membatalkan reservasi tanpa penalti. Pada Mei, perusahaan memangkas 1.900 pekerjaan atau sekitar 25 persen dari tenaga kerjanya.

Perusahaan juga memangkas investasi dalam proyek-proyek yang tidak terkait dengan bisnis inti, termasuk produksi film. Tetapi Airbnb telah pulih lebih cepat daripada hotel tradisional karena para pelancong mencari seluruh rumah di daerah pedesaan yang jauh dari keramaian.

Pesanan menginap dan pengalaman yang anjlok 72 persen di bulan April, turun sekitar 20 persen di bulan Juli, Agustus dan September. Menurut data sebuah perusahaan data perhotelan, STR, di Miami hunian sewa jangka pendek mencapai 83 persen pada Oktober, sementara hunian rata-rata hotel adalah 42 persen.

Di Nashville, hunian sewa adalah 59 persen sedangkan hunian hotel adalah 44 persen. Airbnb mengatakan pihaknya juga mengharapkan lebih banyak pebisnis akan memesan sewa liburan, karena banyak yang sekarang dapat bekerja dari rumah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement