Di tengah pandemi ini, menurut Rizal, per produk yang ekspor yang cukup berpotensi untuk ditingkatkan yaitu lemak dan minyak hewan, bahan bakar mineral, besi dan baja, bijih, terak, logam, serta perlengkapan dan peralatan mekanis. Beberapa negara tujuan ekspor nonmigas yang sangat prospek dari komoditas tersebut seperti China, Malaysia, Pakistan, Jepang dan India.
Adapun nilai total ekspor yang menjadi prioritas yaitu ekspor nonmigas berbasis industri pengolahan. Jumlah ekspor komoditas tersebut sepanjang Januari-November rata-rata naik 1,46 persen. Selain itu, sektor pertanian juga meningkat sebesar 13,64 persen dalam kurun waktu yang sama.
Selain ekspor, menurut Rizal, kinerja impor juga perlu ditingkatkan. Ketergantungan bahan baku/penolong per November 2020 saja mencapai 70,5 persen. Padahal potensi sumberdaya ekonomi domestik sangat tinggi. Kebijakan industri substitusi impor menjadi penting di tengah pandemi ini.