EKBIS.CO, JAKARTA -- Di tengah pandemi yang kian menggerogoti bisnis dalam negeri, beberapa sektor justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Salah satunya sektor agrobisnis.
Tak hanya laris manis di komoditas bahan pangan dan tanaman obat, di Ekosis, platform komunitas dan jual-beli produk agri, jual beli juga meningkat tajam pada komoditas berbasis hobi, seperti tanaman hias, ikan hias, benih ikan, benih buah dan sayur, hingga hewan ternak.
Tak heran, sejak dirilis pada bulan September 2019 lalu, pengguna Ekosis meroket hingga 40 ribu pengguna yang tersebar di lebih dari 100 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia.
Business Development Ekosis, Felicia Yulie Mills mengatakan pelaku agribisnis di berbagai bidang, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, hingga peternakan, kini dapat mencari partner bisnis dan memasarkan komoditasnya dengan mudah, bahkan sebelum masa panen.
"Pembeli tak perlu takut dengan penipuan, sebab Ekosis menjamin keamanan transaksi dengan sistem rekening bersama. Dengan begitu, uang terjamin hingga produk sampai di tangan," kata Felicia dalam siaran pers, Jumat (25/12).
Felicia berharap, dengan memotong rantai distribusi yang panjang, produsen dapat menjual produk dengan harga yang layak, langsung ke end-user. Di sisi lain, konsumen (perusahaan/industri agri, hotel, restoran, kafe) bisa mendapatkan produk dengan harga yang lebih murah, sehingga menguntungkan bagi semua pihak. Pengguna juga tak perlu dipusingkan lagi perihal logistik, sebab jasa pengiriman, pergudangan, hingga cold storage dapat dipilih langsung via aplikasi atau situs Ekosis.
Tak hanya menyediakan wadah untuk jual-beli produk agrobisnis dalam negeri, Ekosis juga menyediakan Jasa Permodalan untuk memudahkan pengguna mengakses pinjaman pada penyedia yang resmi dan terdaftar di OJK, seperti Investree, Crowdo, dan Asakita.
Pengguna juga dapat terhubung langsung dengan Jasa Manajemen Kualitas (pelatihan & konsultasi) untuk meningkatkan kualitas produk melalui institusi terpercaya, seperti Balai Besar Industri Agro (BBIA), PT. Agro Indah Permata (AIP 21), Balai Penelitian Teknologi Karet (BPTK), dan Global Reliance International (GRI).
Dengan kemudahan akses pasar, logistik, permodalan, sarana prasarana, hingga manajemen kualitas produk, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis di seluruh Indonesia.