Jumat 01 Jan 2021 06:05 WIB

Naik Daunnya E-Commerce dan Geliat UMKM Lokal

Potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 1.800 triliun..

Red: Budi Raharjo

Belanja online (ilustrasi) (FOTO : republika)

Pengunjung memilih pakaian saat Bali UMKM Expo 2020, di Denpasar, Bali, Jumat (18/12/2020). Kegiatan yang digelar Kementerian Perdagangan tersebut diikuti sekitar 60 pelaku UMKM untuk mempromosikan produk lokal serta meningkatkan perekonomian Bali di tengah pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

inline

1

Peluang UMKM Lokal

Tapi, sayangnya baru enam hingga tujuh persen barang-barang yang di jual di market place berasal dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan produsen lokal. Sisanya masih didominasi barang-barang impor.

Ini tentu menjadi peluang besar bagi UMKM maupun produsen barang-barang lokal Tanah Air ke depannya. Apalagi menurut Agus, 99 persen dari 57 juta pengusahan nasional merupakan pelaku UMKM. Penyerapan tenaga kerja sektor UMKM juga mencapai 97 persen dan UMKM berkontribusi 60 persen pada Produk Domestik Bruto Indonesia.

Untuk itu sudah semestinya, berbagai pihak memberikan dukungan penuh pada UMKM lokal agar dapat terus bersaing. Salah satunya dengan mendorong UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.

Dalam salah satu webinar awal Desember lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan saat ini sudah ada sekitar 10,2 juta atau 16 persen pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital. Ini merupakan prestasi, mengingat pada awal 2020 baru 13 persen pelaku UMKM lokal masuk ranah digital. Untuk itu Kemenkop terus berupaya melakukan transformasi UMKM agar Go Digital dan Go Global.

Untuk dapat go digital dan go global, Teten menjelaskan ada tiga hal utama yang harus dimiliki UMKM lokal. Pertama kapasitas produksi, kedua kualitas produksi, dan terakhir tentunya literasi digital.  

“Kapasitas usaha dari sisi UMKM harus berproduksi dalam skala besar dan ekonomis. Kemudian kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk usaha besar di marketplace, dan literasi digital sebagai kemampuan UMKM melek digital seperti mengoperasikan perangkat, aplikasi, platform digital, dan lain-lain,” ujar Teten kala itu.

Menurut Teten, transformasi digital serta pemanfaatan teknologi bagi UMKM Indonesia merupakan keniscayaan. Selain itu perlu menghubungkan UMKM ke rantai nilai salah satunya dengan perluasan pasar dan penyerapan produk UMKM.

Perusahaan konsultan manajemen multinasional McKinsey & Company mencatat, penjualan UMKM naik 26 persen pada kuartal II 2020. Potensi ekonomi digital Indonesia pun pada 2025 diperkirakan akan mencapai 1.800 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement