Kamis 31 Dec 2020 15:19 WIB

Pertamina, Pupuk Kujang dan ITB Bentuk PT KSI

Pendirian PT KSI adalah kolaborasi BUMN untuk pengembangan energi berbasis sawit

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Lubricants (PTPL) secara resmi membentuk perusahaan patungan bersama PT Pupuk Kujang (PK) dan PT Rekacipta Inovasi ITB dengan nama PT Katalis Sinergi Indonesia (PT KSI). Pembentukan perusahaan tersebut disahkan dalam Akta Pendirian Perusahaan yang telah ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Ageng Giriyono, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi, dan Direktur Utama PT Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan Rabu (30/12) di Cikampek, Jawa Barat.
Foto:

Menurut Ageng, PT Pertamina Lubricants akan berkontribusi dan mendukung penuh setiap tahapan mulai dari pabrik yang rencananya dilakukan pada kuartal kedua tahun 2021 hingga nantinya dapat beroperasi pada kuartal pertama tahun 2022. 

"Pendirian perusahaan patungan ini juga diharapkan membawa manfaat bagi Pertamina Group. Bagi PTPL menjadi potensi bisnis baru sedangkan di sisi lain diharapkan mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga katalis bagi kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional," ungkap Ageng.

Selain itu, pendirian PT KSI juga diharapkan mampu meningkatkan penggunaan bahan baku produksi dalam negeri sehingga mampu meningkatkan Tingkat Komponen dalam Negeri (“TKDN”) dan mampu mendorong pertumbuhan industri lainnya."Kami mengharapkan dukungan dari Pemerintah agar proyek ini dapat segera terealisasi dan semoga dapat menjadi percontohan untuk sinergi antar BUMN dan perguruan tinggi BHMN pada industri lain," ungkap Ageng.

Direktur Utama PT Rekacipta Inovasi ITB Alam Indrawan mengatakan, pembentukan perusahaan Katalis Merah Putih merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia, di mana hasil penelitian dihargai sebagai Hak Kekayaan Intelektual, sehingga bisa berdirinya sebuah perusahaan. 

“Ini bisa menjadi role model di seluruh kampus dan institusi penelitian di Indonesia, bagaimana penelitian dihargai, sehingga bisa melakukan penelitian lebih baik lagi. Ini langkah agar Indonesia masuk menjadi negara maju, karena kekayaan intelektualnya dihargai di negeri ini,” ujar Alam.

Alam menambahkan, Katalis Merah Putih merupakan satu-satunya di dunia, yang bisa memproduksi bahan bakar dari sawit. Hasil petani sawit nantinya bisa tersalurkan dalam produksi bahan bakar untuk kendaraan.

“Berdirinya pabrik ini semoga bisa membawa manfaat yang lebih banyak lagi bagi masyarakat,” imbuh Alam.

Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryadi menegaskan, katalis merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, dan hampir semua industri memerlukan katalis.

“Indonesia merupakan produsen sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Berdirinya pabrik Katalis Merah Putih akan menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia mampu menciptakan katalis  sendiri tanpa tergantung negara lain,” ujar Maryadi.

 

Ia berharap, pabrik Katalis Merah Putih dapat memberikan multiplier effect bagi industri  nasional di tengah hantaman berat akibat pandemi covid-19. “Pembentukan pabrik katalis ini merupakan torehan sejarah dan dapat menjadi role model bisnis yang menyinergikan antara lembaga riset, dunia usaha serta Pemerintah.  Berdasarkan Perpres No 109 tahun 2020, proyek katalis ini dikategorikan sebagai proyek strategis nasional,” pungkas Maryadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement