Di sisi lain, klaster kesehatan yang menjadi fokus utama pemerintah di antara masa pemulihan ini masih ditetapkan sebesar Rp 25,4 triliun. Sri menegaskan, angka ini masih bersifat sementara mengingat banyak program kesehatan yang harus dijalankan, terutama mengenai vaksinasi gratis.
"Setelah presiden menetapkan vaksinasi akan dilakukan gratis, anggarannya akan mencapai lebih dari Rp 74 triliun. Itu hanya untuk vaksinasi, belum bicara tentang masalah kesehatan lain yang harus ditangani oleh APBN," ujarnya.
Program perlindungan sosial yang ditujukan mencegah masyarakat jatuh ke jurang kemiskinan dan mendorong daya beli masyarakat pun masih dianggarkan dengan nominal sama, yakni Rp 110,2 triliun. Begitu pun dengan klaster insentif usaha dengan anggaran Rp 20,26 triliun.
Sri juga menyebutkan, realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 31 Desember 2020 mencapai Rp 579,78 triliun. Nilai tersebut setara 83,4 persen dari pagu anggaran Rp 695,2 triliun.