Bank Dunia memperingatkan, proyeksi ini masih sangat tidak pasti. Penyebabnya, ketidakpastian terus meningkat seiring dengan munculnya kembali virus corona dan terjadi masalah pendistribusian vaksin tahap awal.
Dalam skenario buruknya, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan global dapat berkurang menjadi 1,6 persen tahun ini. Angka ini dengan mempertimbangkan kasus virus yang terus meningkat dan peluncuran vaksin tidak dipercepat.
Laporan baru Bank Dunia terhadap pertumbuhan global tahun lalu lebih tinggi 0,9 poin persentase dibandingkan perkiraannya pada Juni. Peningkatan ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dari dua ekonomi terbesar dunia, AS dan China. Tapi, Bank Dunia memangkas prospek tahun 2021 sebesar 0,2 poin persentase.
Untuk AS, penurunan tahun lalu direvisi naik sebesar 2,5 poin persentas menjadi kontraksi 3,6 persen dan akan rebound 3,5 persen pada 2021, diturunkan setengah poin persentase.
Dalam mengantisipasi penurunan perekonomian, Bank Dunia telah menyediakan 160 miliar dolar AS untuk membantu lebih dari 100 negara melindungi orang miskin, mendukung bisnis dan pemulihan ekonomi.
Dalam penjelasannya ke wartawan, Malpass menyebutkan, Bank Dunia menyediakan 12 miliar dolar AS untuk 1 miliar vaksinasi Covid-19 di negara-negara miskin. "Masyarakat dengan pendapatan rendah paling terpukul dengan lockdown dan resesi dan kemungkinan besar mereka paling terakhir mendapatkan pekerjaan maupun vaksinasi," katanya.