Selain itu, terminal otomotif Patimban akan dibangun dengan kapasitas 600.000 (completely build-up/CBU) per tahun kedalaman draft -16 meter. “Sehingga menjadikan Indonesia salah satu negara eksportir yang diperhitungkan di dunia dan berarti seluruh kapal-kapal besar bisa mendarat di sini,” katanya.
Menhub menambahkan untuk mewujudkan Patimban sebagai pelabuhan pusat konektivitas, harus memperhatikan aspek kecepatan akses, peralatan modern dengan layanan otomasi yang berbasis teknologi dan digitaliasi.
“Pelabuhan merupakan simpul utama dalam layanan transportsi global dalam menyediakan akses ke pasar menghubungkan rantai pasokan dan menghubungkan konsumen pada produsen serta membawa manfaat bagi masyrakat lokal. Pelabuhan patimban dirancang melalui konsep ‘sustainable green smart’ dan ‘integrated international port’,” katanya.
Dia menambahkan pengembangannya dilengkapi dengan kawasan pendukung seperti pergudangan, area penumpukan kontainer, perkantoran dengan luasan 350 hektar. dan direncanakan menjadi 500 hektare.
Selanjutnya juga dikembangkan kawasan pendidikan khususya kelautan, kemudian kawasan hiburan, permukiman seperti yang sudah digagas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.