Sentimen lain dari kenaikan ICP adalah optimisme pasar terhadap kesepakatan perdagangan antara Uni Eropa dengan Inggris pasca Brexit. Selain itu juga memanasnya kondisi geopolitik di beberapa negara produsen minyak mentah. Contohnya, peledakan 2 sumur minyak di Kirkuk- Irak dan pelaksanaan kembali pembangunan pipa gas nord stream 2 dari Rusia ke Jerman terhadap penerapan sanksi dari Amerika Serikat.
Khusus di kawasan Asia Pasifik dipengaruhi oleh permintaan minyak mentah yang kuat di India sebesar 4,34 juta barel per hari di kuartal 4 tahun 2020 dengan rata-rata tahun 2020 sebesar 4,14 juta barel per hari. Permintaan China sebesar 13,98 juta barel per hari di kuartal 4 tahun 2020 dengan rata-rata tahun 2020 sebesar 12,81 juta barel per hari dan negara-negara kawasan Asia Pasifik lainnya.
Berdasarkan kajian Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang kuat di China sebesar 2 persen untuk tahun 2020 dan sebesar 6,9 persen untuk tahun 2021 dan Jepang meningkat sebesar 0,5 persen lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yaitu -5,2 persen di tahun 2020 dan 2,8 persen di tahun 2021.