EKBIS.CO, NUSA PENIDA -- Kepala BPH Migas M Fanshurullah mengunjungi SPBU 1 Harga pertama yang tersambung dengan sistem digitalisasi, Jumat (8/1). SPBU Kompak 56.807.09 ini terletak di Jalan Raya Toya, Pakeh, Nusa Penida, Klungkung, Bali.
Dalam kunjungan tersebut kepala BPH Migas yang akrab disapa Ifan itu didampingi SAM MOR V PT Pertamina (Persero) Ferry Pasalini, SBM I Denpasar Arnaldo Andika Putra, SBM III Buleleng Bangli Tri Cahyo, dan SBM IV Badung Gianyar Warih Wibowo.
SAM MOR V PT Pertamina (Persero) Fery Pasalini menjelaskan bahwa ada sekitar 40 sampai 45 kiloliter stok disimpan di tanki timbun. Namun dalam setahun selalu terjadi anomali dalam dua bulan yaitu pada bulan November dan Desember dikarenakan air surut sedemikian rendah sehingga kapal tidak bisa masuk di SPBU BBM 1 Harga yang berlokasi di Pulau Ceningan.
Saat kosong, imbuh Fery SPBU BBM 1 Harga Nusa Penida akan menjadi tumpuan. Masyarakat di Ceningan akan datang sendiri dengan perahu-perahu kecil, sembari membawa rekomendasi. Awal Desember tepatnya tanggal 6, kapal coba mengirim ke Ceningan, tetapi ternyata masih belum bisa masuk.
Fery melanjutkan, Februari nanti, kontraktor BUMN PT Nindya Karya akan membangun pelabuhan segitiga Sanur di Ceningan. “Semoga dengan adanya Dermaga itu tidak menjadi masalah lagi untuk pengantaran suplai BBM serta menjadikan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan penyaluran BBM secara optimal,” jelas Fery.
Menjawab pertanyaan Kepala BPH Migas, Fery menyampaikan bahwa di Nusa Penida sampai saat ini belum ada Pertashop. Diakuinya memang sudah ada yang mengajukan akan tetapi masih dipertimbangkan mengingat kuota Pertamax di SPBU Nusa Penida juga rata- rata baru 500 liter per hari.
Terkait IT Nozzle telah dipasang dan berjalan di SPBU 1 Harga Nusa Penida, Jenis BBM Tertentu (JBT) solar tuntas dan untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) premium prosentase pencatatan nopol baru dimulai pertengahan Desember seiring terkoneksinya IT Nozzle.
Lebih jauh dijelaskan Fery bahwa saat ini populasi SPBU di Provinsi Bali yang telah menerapkan IT Nozzle mencapai 93,86 persen (dengan status BAST sebanyak 178 SPBU), sedangkan untuk keseluruhan di wilayah pemasaran Pertamina Regional Jatim Balinus mencapai 95,3 persen.
Sebagai upaya penyaluran BBM Subsidi tepat sasaran, pencatatan Nopol JBT di Bali mencapai 97.7 persen dari keseluruhan transaksi dan untuk JBKP mencapai 64.5 persen. Khusus di SPBU Nusa Penida, pencatatan nopol JBT sudah 100 persen sedangkan untuk JBKP masih dibawah 5 persen
Pada bulan Desember kemarin, imbuh Fery untuk penerapan IT Nozzle pihaknya memberikan reward ke SPBU yang tertinggi pencapaiannya, harapannya reward itu terdistribusi ke operator juga.