Senin 11 Jan 2021 10:07 WIB

Meskipun Krisis, BPK Tekankan Tata Kelola Transparansi

Audit komprehensif perlu dilakukan untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi auditor. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna menyebutkan, transparansi dan akuntabilitas merupakan dua komponen tata kelola yang tidak boleh dikompromikan oleh pemerintah. Tidak terkecuali pada masa krisis kesehatan seperti saat ini.
Foto:

Dalam kajian tersebut, BPK mengidentifikasi beberapa masalah dan tantangan strategis beserta berbagai jenis risiko serta upaya mitigasinya. Misalnya, risiko strategis, risiko operasional, risiko integritas dan penipuan, risiko kepatuhan dan keuangan.

Pada paruh kedua 2020, BPK mulai melakukan pemeriksaan. Agung mengatakan, beberapa laporan audit sudah dikeluarkan dan lainnya akan selesai pada bulan ini. "Kami berharap dapat menerbitkan laporan audit nasional pada awal tahun ini," tuturnya.

Dalam audit universe, Agung menekankan, BPK mengutamakan nilai inklusivitas, di samping transparansi dan akuntabilitas. Semuanya menggunakan pendekatan multi-stakeholder yang memungkinkan kontribusi, koordinasi dan kerja sama dari semua pemangku kepentingan.

Audit universe yang dilakukan menekankan pentingnya mendukung dan menghasilkan kerja sama lintas lembaga, wilayah, bahkan negara. Pendekatan ini juga mendorong pemerintah untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam mengatasi pandemi dan mendistribusikan manfaat program sosial serta pembangunan kepada semua penerima manfaat.

 

"Tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin dan afiliasi politik," kata Agung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement