Sebelumnya, Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi, mengatakan, RNI akan fokus menuntaskan proses pembentukan holding BUMN pangan. Maksimal ditargetkan selesai pada Januari 2021. Sebagai catatan, RNI ditunjuk pemerintah untuk menjadi induk holding BUMN pangan
Arief menjelaskan, Holding BUMN Pangan akan beranggotakan para perusahaan pelat merah yang kini telah masuk ke dalam BUMN Klaster Pangan. Di antaranya yakni PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Perinus (Persero), Perum Perindo, PT PPI (Persero), PT BGR (Persero), PT Berdikari (Persero), serta PT Garam (Persero), serta PT RNI (Persero).
Ia menuturkan, perusahaan yang yang masih berstatus Perum akan dinaikkan menjadi Persero. Selanjutnya, Sang Hyang Seri dan Pertani akan dimerger, begitu pula Perinus dan Perindo yang juga dimerger. Sehingga, nantinya akan terdapat lima anggota Holding BUMN Pangan bersama 11 anak usaha RNI.
Menurut dia, Kementerian BUMN semula menargetkan Holding BUMN Pangan bisa tuntas pada Desember 2020. Namun, kemungkinan baru bisa tercapai paling lambat pada bulan Januari tahun depan. Menurut Arief, banyak proses yang harus dilalui terutama soal teknis pendataan aset masing-masing perusahaan.
"Kita mensegerakan holding tapi prosesnya harus benar dan ini harus satu persatu sembilan BUMN kita laporkan ke Kementerian Keuangan perihal portofolionya," kata Arief.
Arief menuturkan, ketika holding sudah terbentuk, Kementerian BUMN telah menyiapkan matriks rencana kerja holding. Hal itu tentu akan dikerjakan sesuai rencana jika nantinya holding telah resmi terbentuk. "Ini perlu waktu dan cita-cita kita memang membuat holding pangan supaya menjadi efektif dan efisien," ujarnya.