Senin 11 Jan 2021 19:50 WIB

Pemerintah Diharapkan Suntik Modal Bank Syariah Indonesia

Tanpa injeksi modal, modal inti BSI ada di kisaran Rp 20 triliun.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Bank Syariah Indonesia
Foto:

Meski secara umum, perkembangan ekonomi syariah sepanjang 2021 akan sangat ditentukan kondisi perekonomian secara makro dan pengendalian pandemi Covid-19. Selain itu, perkembangan ekonomi syariah juga akan ditopang oleh perkembangan pasar modal syariah yang semakin pesat, terutama penerbitan sukuk negara.

Tahun ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi syariah. Sebagai contoh, kehadiran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang awalnya banyak membantu akselerasi industri perbankan dan keuangan syariah kini justru mengambil ceruk investor ritel.

Menurutnya, dengan investor ritel membeli SBSN secara tidak langsung memberi tekanan ke perbankan syariah. Sukuk negara kini lebih banyak head to head dengan perbankan syariah dalam penghimpunan DPK, terutama melalui sukuk dana haji dan sukuk ritel.

"Ini tentu tidak diharapkan," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement