EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja mencatatkan peningkatan sebesar 65 persen menjadi lebih dari 61 juta pengguna pada tahun lalu. Tercatat sebanyak 73 persen penggunanya berada pada area tier dua dan tiga.
Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja menyatakan pada 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Industri dituntut untuk bisa terus beradaptasi, berkembang, dan berinovasi cepat dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.
“Adanya peningkatan transaksi dan volume transaksi sebesar lebih dari empat kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/1).
Menurutnya imbas pandemi berimbas besar pada pelaku UMKM yang membutuhkan pendampingan. Maka itu perusahaan berupaya memberikan beragam pelatihan virtual yang bertujuan untuk membangkitkan optimisme UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Bekerja sama dengan berbagai pihak lintas sektor, LinkAja mengajak seluruh UMKM, khususnya yang tergabung di dalam ekosistem LinkAja untuk meningkatkan potensi, agar dapat menyesuaikan pola bisnis sesuai dengan perubahan perilaku konsumen khususnya pada masa pandemi. Hal ini membawa peningkatan jumlah merchant UMKM yang tergabung LinkAja sebesar dua kali lipat dibandingkan 2019.
Hingga saat ini, LinkAja telah dapat digunakan lebih dari 900 ribu merchant lokal yang tumbuh lima kali lipat dari tahun sebelumnya, dan lebih dari 315 ribu merchant nasional, yang bertambah sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelumnya di seluruh Indonesia.
Saat ini LinkAja juga menjadi alat pembayaran digital terlengkap untuk layanan transportasi publik dan online pada 230 moda transportasi, 5,500 SPBU Pertamina, lebih dari 32 ribu partner donasi digital, dan lebih dari lima ribu e-commerce juga untuk pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu.