Sementara itu lewat program Lean Operation, akan dilakukan optimalisasi sumber daya di bandara guna meningkatkan kualitas layanan dengan tetap mengedepankan safety, security, service through compliance dan environment sustainability.
"Implementasi Airport Collaborative Decision Making [ACDM] akan membuat seluruh stakeholder dapat secara optimal memanfaatkan seluruh sumber daya di bandara melalui pendekatan pemanfaatan infrastruktur bersama, kolaborasi sumber daya dan pengggunaan platform operasi bandara secara bersama,” ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan pada tahun ini perseroan juga akan mempercepat proses digitalisasi sistem kebandarudaraan melalui program Leading Digital. “Perseroan pada tahun ini harus mampu memanfaatkan teknologi yang terintegasi untuk memberikan digital experience bagi seluruh stakeholder. Pada tahun ini kami akan memperkenalkan konsep Airport ID bagi stakeholder bandara dengan berbasis implementasi Know Your Customer [KYC],” ungkap Muhammad Awaluddin.
Di dalam mencapai target Business Recovery, PT Angkasa Pura II juga memaksimalkan sinergi anak usaha yakni PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Kargo, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Gapura Angkasa, serta PT Angkasa Pura Solusi bersama dengan anak usaha PT Angkasa Pura Solusi Integra dan PT Angkasa Pura Sarana Digital.
Tiga program utama PT Angkasa Pura II pada tahun ini diharapkan dapat membawa perseroan hingga mencapai kondisi seperti sebelum adanya pandemi COVID-19. Adapun dimulainya program vaksinasi di Indonesia pada tahun ini akan turut mendukung pemulihan di sektor penerbangan nasional.