Menurutnya, perubahan tren saat ini semakin menguntungkan dengan peningkatan penggunaan teknologi yang semakin mendekatkan rantai suplai produk perikanan kepada pasar. Dengan begitu, dapat meningkatkan pendapatan dari sektor ini sekaligus meningkatkan permintaan terhadap produk siap olah seperti produk dalam kemasan dan ikan beku.
“Semakin banyaknya permintaan maka semakin banyak juga tantangan yang akan dihadapi dan harus menjadi perhatian bersama. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah negara-negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia mengetatkan persyaratan keamanan pangan yang akan masuk, beberapa diantaranya adalah penerapan prinsip keberlanjutan dan ketertelusuran,” tutur Yugi.
Dia mengatakan, Indonesia juga saat ini perlu fokus terhadap berbagai upaya peningkatan produksi terutama pada sektor perikanan ini. Setidaknya ada tiga yang menjadi fokus utama yaitu perikanan tangkap, budidaya, dan hasil olahan.
Menurutnya, untuk tiga fokus utama itu dibutuhkan inovasi teknologi dan strategi pemasaran baik dalam pengelolaan hasil produksi sektor perikanan. Maka ada lima komoditas yang dapat digenjot produksinya yaitu udang dan tuna-cakalang sebagai produk unggulan dan rajungan-kepiting, cumi-sotong-gurita dan rumput laut sebagai produk potensial lainnya.
“Harapannya pada 2021 ini pemerintah dapat ikut meningkatkan promosi ekspor produk perikanan Indonesia. Terutama pada lima komoditas ini dengan memperhatikan tiga fokus utama yang dijadikan dasar pengembangan produk perikanan ini,” kata dia.