Sedangkan PTBA bersama Pertamina menggaet Air Product untuk membangun pabrik Coal to DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dari pabrik ini akan memproduksi 1,4 juta ton DME per tahun dan menyerap 6,5 juta ton batubara yang kalori rendah yang selama ini terbuang.
"Saat ini PTBA masih melakukan finalisasi kajian dan bagaimana bentuk skema subsidi DME untuk mensubtitusi LPG. Secara paralel PTBA, Pertamina dan Air Product juga sedang melakukan negosiasi skema bisnis proyek," ujar Ridwan.
Terakhir, PT Arutmin Indonesia juga berencana untuk membuat pabrik Coal to Methanol yang akan berdiri di IBT Terminal, Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Rencananya, Arutmin bisa memproduksi 2,8 juta ton methanol per tahun dari pabrik gasifikasi ini.
"Mereka masih melakukan finalisasi kajian untuk pra feasibility study," ujar Ridwan.
Selain pabrik gasifikasi itu, hilirisasi batu bara juga dilakukan dalam bentuk pabrik brisket yang dilakukan oleh PTBA dan PT Thriveni di Sumatera Selatan. Selain itu ada pabrik coal upgrading dan coke making yang dilakukan pihak swasta.