Lebih lanjut, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid menjelaskan manfaat utama yang dapat dirasakan setelah selesainya digitalisasi SPBU. Dari sisi kehandalan suplai, Mas’ud menyampaikan bahwa melalui digitalisasi Pertamina secara real time dapat melakukan monitoring sales atau penjualan, monitoring stok yang tersedia di SPBU, monitoring penerimaan BBM saat bongkar muat dari mobil tanki (MT), dan mengembangkan auto scheduling dalam pengiriman BBM ke SPBU.
“Semua data dan informasi real time ini dapat kami pantau melalui dashboard monitoring yang sudah dikembangkan. Dengan demikian, digitalisasi SPBU ini bisa membantu kami memastikan penyaluran BBM yang tepat sasaran dan memastikan keadaan stok di SPBU selalu dalam kondisi aman untuk melayani kebutuhan masyarakat,” jelas Mas’ud.
Menurut Mas'ud Khamid, digitalisasi SPBU juga menawarkan manfaat bagi masyarakat dalam proses transaksi di SPBU. Digitalisasi memperkuat jaringan SPBU dalam menawarkan metode pembayaran nontunai melalui Aplikasi MyPertamina. Selain itu, melalui aplikasi MyPertamina masyarakat juga ditawarkan berbagai loyalty program seperti promo dan penawaran khusus untuk pembelian produk ritel Pertamina.
“Banyak keuntungan yang dapat dinikmati melalui MyPertamina, tentunya selain kepastian transaksi yang lebih mudah, aman, nyaman, dan transparan, masyarakat bisa menikmati berbagai program khusus yang hanya bisa diikuti melalui aplikasi MyPertamina. Ini adalah upaya Pertamina mendorong masyarakat ke era digital serta memastikan pelanggan Pertamina merasakan customer experience yang memuaskan,” tambahnya.
Dalam peninjauan ini Mas’ud juga menyampaikan bahwa digitalisasi SPBU merupakan wujud komitmen sinergi BUMN yang nyata untuk kepentingan masyarakat serta negara. “Bersama-sama, Pertamina dan Telkom selaku partner strategis pelaksanaan digitalisasi SPBU berhasil menyelesaikan satu amanah untuk mencapai tujuan kemandirian dan ketahanan energi nasional,” tutup Mas’ud.