Jika dibandingkan kota-kota besar di negara tetangga, harga beras di Jakarta berada di urutan kedua terendah di antara kota-kota seperti Kuala Lumpur, Manila, Singapura, dan Bangkok. Kuala Lumpur menjadi kota yang memiliki rata-rata harga beras termurah yaitu Rp 9.036 per kg. Meskipun begitu, lanjut Felippa, selisih harga beras di Jakarta dengan Kuala Lumpur cukup jauh, yaitu Rp 3.551.
Sementara itu, bawang merah justru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tercatat, harga bawang merah pada Desember berada di angka Rp 65.906 per kg, turun 4,4 persen dibanding dengan harga di bulan November yang mencapai Rp 68.966 per kg.
Badan Ketahanan Pangan melaporkan bahwa turunnya harga bawang merah disebabkan karena adanya masa panen yang relatif serentak di sejumlah daerah penghasil bawang merah.
Hal ini, kata dia, membuat stok bawang merah menjadi melimpah. Meskipun begitu, harga bawang merah di Jakarta tetap menjadi yang termahal di bandingkan dengan beberapa kota-kota di di kawasan Asia Tenggara, bahkan hampir mencapai dua kali lipat dari harga di Kuala Lumpur, yang berada di angka Rp 34.075 per kg. Sementara itu, beberapa kota lainnya seperti Manila, Singapura, dan Bangkok berada di kisaran Rp 53 ribu-Rp Rp58 ribu per kg.
“Sangat penting bagi pemerintah untuk memperhatikan pergerakan harga sebagai salah satu indikator ketersediaan komoditas pangan di pasar. Harga yang terjangkau akan sangat membantu masyarakat, terutama di masa pandemi, untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan gizinya. Upaya untuk terus meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri juga harus diupayakan terus menerus bersamaan dengan menjaga kelancaran rantai distribusi,” katanya.