Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Yayan Suryana mengatakan, para pedagang mogok berjualan sementara karena terjadi kenaikan harga daging dari Rp 110 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 140 ribu. "Dengan kondisi Covid-19 begini, daya beli masyarakat rendah kalau harganya segitu, makanya pedagang daging mogok," jelas dia dalam kesempatan serupa.
Ia menyebutkan, kenaikan harga daging telah terjadi beberapa kali dalam jangka waktu empat bulan. "Pasokan daging kurang dan harga daging naik, kami merasa dirugikan. Kami para pelaku penjualan daging keberatan dengan kenaikannya," kata Yayan.
Meski begitu, kini APDI berkomitmen kembali berjualan. Sebab di PT Suri Nusantara stok tersedia.
"Lihat stok begini, kami cukup gembira sekali, pasokan ternyata ada. Jadi yang gemborkan kosong dan langka dengan ke sini (PT Suri Nusantara) ternyata satu jawaban buat kami. Kami siap jualan lagi," tegas dia.
Menurutnya, stok tersebut cukup untuk berjualan tiga bulan ke depan. Khususnya di pasar tradisional se-Jabodetabek.