Sebelumnya, NYSE telah sepakat untuk melakukan delisting, namun rencana tersebut dibatalkan dan akan dilakukan peninjauan ulang.
Meski demikian, penundaan tersebut hanya berumur pendek. NYSE mengumumkan akan tetap menghapus saham ketiga perusahaan sesuai dengan keputusan awal. Hal itu pun membuat saham ketiga perusahaan sedikit lebih rendah di bursa saham Hong Kong pada perdagangan Kamis (21/1).
Ketiga perusahaan memperoleh semua pendapatan mereka di China dan tidak memiliki kehadiran yang signifikan di AS. Seperti banyak perusahaan besar China lainnya, mereka memiliki pencatatan ganda di AS dan Hong Kong.
Saat ini terdapat lebih dari 200 perusahaan China yang terdaftar di pasar saham AS dengan total kapitalisasi pasar 2,2 triliun dolar AS.