Sabtu 23 Jan 2021 05:45 WIB

Akibat Brexit dan Covid-19, Perdagangan UE-Inggris Terganggu

Uni Eropa (UE) merupakan mitra dagang terbesar Inggris

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Inggris dan Uni Eropa
Foto:

Data tersebut disampaikan pimpinan dari Kelompok Pengiriman Perbatasan dan Protokol Kantor Kabinet Emma Churchill.

Tantangan perdagangan tidak berhenti di situ. Para pedagang juga menghadapi biaya lebih tinggi dalam memindahkan barang karena pengangkut menaikkan tarif untuk mengompensasi penundaan dan gangguan di perbatasan.

Direktur pelaksana Escape Europe Ltd Tony Shally yang membantu memfasilitasi pengiriman barang merupakan salah satu yang terkena dampak. Pengangkut Prancis yang bekerja sama dengannya mengenakan biaya 60 persen lebih kepada pelanggan.

Kenaikan harga tersebut digunakan untuk menutupi ongkos membawa barang dari Eropa ke Inggris. Selain itu, biaya akan dimanfaatkan untuk truk yang kembali ke blok Eropa tanpa memiliki back load (beban yang dibawa kembali ke tempat asal).

Semula, Shally mengatakan, biaya memindahkan muatan dari Paris ke Birmingham, Inggris, biasanya sekitar 1.500 pound atau sekitar 2.100 dolar AS. Tapi, setelah Brexit, pengangkut mengenakan biaya sekitar 2.200 pound atau naik 46 persen, untuk beban yang sama.

"Keinginan pengangkut UE untuk datang ke Inggris sekarang sangat sedikit. Semua akses yang saya miliki untuk truk sudah hilang," ujar Shally.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement