Sabtu 23 Jan 2021 09:15 WIB

Pakar Ingatkan Potensi Krisis Daging Sapi di Jabodetabek

Harga impor sapi bakalan dari Australia saat ini tengah mahal.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Petani memberi pakan sapi potong di peternakan sapi Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. ilustrasi
Foto:

Berdasarkan data statistik, ke delapan provinsi itu menghasilkan produksi rata-rata di atas 750 ribu provinsi. "Namun delapan provinsi yang memiliki populasi sapi terbanyak tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan Jakarta dan Bodetabek," kata Muladno.

Karena itu, kata Muladno, diperlukan solusi produktif bagi pemerintah untuk bisa mengatasi persoalan daging saat ini. Ia mengatakan, usaha daging sapi perlu diserahkan kepada pebisnis secara total, pemerintah hanya perlu menerbitkan regulasi kondusif bagi pebisnis.

Selain itu, harus ada peran yang lebih besar oleh para peternak kecil. Namun, peran petani butuh pendampingan yang dikonsolidasikan sehingga menjadi pengusaha secara kolektif yang profesional.

"Perketat juga aturan impor daging beku hanya untuk bahan baku industri," ujarnya.

Muladno menambahkan, pemerintah harus memperketat aliran daging beku ke wilayah luar Jabodetabek untuk kebutuhan konsumsi. Di satu sisi, memperlonggar aturan impor sapi bakalan untuk kebutuhan konsumsi Jabodetabek.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement