Ia menyampaikan di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jamkrindo sukses meningkatkan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam UKM Saluyu yang sebagian besar merupakan eks Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri yang memilih pulang kampung untuk membuka usaha di tengah terus meningkatnya popularitas Geopark Ciletuh.
Jamkrindo dan UKM Saluyu, lanjut dia, sejak awal tahun 2020 melakukan diskusi intensif dan pencarian ide usaha berbasis bahan baku lokal.
"Lalu disepakati untuk memberi nilai tambah pada mangga yang merupakan salah satu komoditas lokal di Geopark Ciletuh dengan cara memproduksi makanan olahan berupa kripik mangga yang menjadi oleh-oleh khas dari Geopark Ciletuh," paparnya.
Ia menambahkan Jamkrindo juga memberikan bantuan mesin pengolah mangga dan juga pelatihan promosi pemasaran produk dan juga pendampingan perluasan jaringan pemasaran.
"Model pemberdayaan yang dilakukan di Geopark Ciletuh tersebut merupakan bagian dari upaya Jamkrindo berkontribusi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s," katanya.
Disampaikan, sebelum di Geopark Ciletuh, model pemberdayaan berbasis komunitas tersebut juga telah berhasil Jamkrindo implementasikan kepada para petani mete di Larantuka.
Ke depannya, Putrama mengatakan pemberdayaan ini akan diterapkan juga di wilayah lainnya, antara lain Garut.