Selasa 26 Jan 2021 06:10 WIB

Pengusaha Telekomunikasi Harus Berani Ekspansi Bisnisnya

Pengusaha daerah, cenderung berdiam diri tanpa mau berekspansi. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil ketua umum Asosasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi ( Apnatel ) Boris Syaifullah.
Foto: Istimewa
Wakil ketua umum Asosasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi ( Apnatel ) Boris Syaifullah.

EKBIS.CO, BANDUNG -- Industri teknologi telekomunikasi di Indonesia semakin berkembang. Oleh karena itu, Wakil ketua umum Asosasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Boris Syaifullah, mengajak pengusaha telekomunikasi di daerah berani ekspansi bisnis. 

Boris menilai, perkembangan telekomunikasi sekarang ini semakin lebih baik. Karena, beberapa pelaku usaha telekomunikasi bergerak cepat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin hari membutuhkan kecepatan dan efisiensi dalam berkomunikasi. Sehingga, perkembangan telekomunikasi ini harus bisa dimanfaatkan oleh semua pihak termasuk pengusaha di daerah.

"Industri telekomunikasi sekarang semakin cepat perkembangan nya,tetapi ini hanya bisa dimanfaatkan di beberapa kota besar saja di Indonesia ungkapnya," ujar Boris dalam siaran persnya, Selasa (26/1).

Menurutnya, beberapa perusahaan besar nasional yang bergerak di bidang telekomunikasi berlomba mengembangkan usahanya ke arah yang lebih baik dan modern. Tapi, pengusaha telekomunikai di daerah tak terlalu berminat mengembangkan usahanya.

"Hanya perusahaan nasional yang mau bergerak cepat dalam mengembangkan industri telekomunikasi, tetapi para pengusaha telekomunikasi di daerah sepertinya tidak terlalu berminat untuk mengembangkan usaha telekomunikasi ujar Boris yang juga CEO Borsya grup.

Pengusaha daerah, kata dia, cenderung berdiam diri tanpa mau berekspansi dalam bidang usaha nya. Misalnya, di Provinsi NTB, banyak pengusaha lokal yang tidak mau berekspansi dalam bisnis telekomunikasi. "Padahal kalau mau serius, bisnis ini sangat menguntungkan," katanya.

 

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement