Dalam WEO Januari 2021, IMF menyoroti gelombang penyebaran Covid-19 yang masih tinggi hingga berdampak pada ketidakpastian ekonomi. Risiko ini tetap tinggi meskipun proses vaksinasi sudah mulai berjalan di banyak negara.
"Meski persetujuan vaksinasi baru-baru ini telah meningkatkan harapan dari pandemi di tahun ini, gelombang dan varian baru virus corona menimbulkan kekhawatiran terhadap prospeknya," tulis IMF dalam laporannya yang dirilis Selasa (26/1).
Berbeda dengan proyeksi terhadap Indonesia, IMF justru menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia. Ekonomi global diproyeksikan tumbuh 5,5 persen sepanjang 2021, naik 0,3 poin persentase dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Kenaikan tersebut mencerminkan ekspektasi penguatan aktivitas yang didukung vaksinasi dan dukungan kebijakan tambahan di banyak negara besar. Pemulihan diharapkan terus berlangsung, namun sedikit melambat, dengan pertumbuhan 4,2 persen pada tahun depan.
Pemulihan ekonomi ini menyusul kontraksi parah pada tahun lalu yang memiliki dampak merugikan secara signifikan bagi warga dunia. Khususnya perempuan, generasi muda, orang miskin, pekerja informal dan pekerja di sektor yang menuntut banyak interaksi fisik.
Kontraksi pertumbuhan global untuk tahun lalu diperkirakan di level 3,5 persen. Perhitungan ini 0,9 persen lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya, mencerminkan momentum yang lebih kuat pada semester kedua 2020 dibandingkan perkiraan semula.