EKBIS.CO, JAKARTA – Laporan Dana Moneter Internasional (IMF) terbaru menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 1,9 persen year on year (yoy). Ekonomi akan mengalami rebound pada tahun ini dan tahun depan dengan pertumbuhan di level 4,8 persen dan enam persen.
Meski demikian, proyeksi IMF untuk tahun ini sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan proyeksi terdahulu. Semula, melalui laporan World Economic Outlook (WEO) pada Oktober, IMF masih memperhitungkan ekonomi dapat tumbuh di level 6,1 persen.
Revisi ke bawah itu dikarenakan ketidakpastian seputar prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dibandingkan biasanya, terutama terkait vaksinasi. Apabila vaksinasi dilakukan lebih awal secara meluas akan membantu mendorong ekonomi. Tapi, jika ditunda, dapat menyebabkan pandemi lebih berlarut sehingga menjadi risiko yang memperlambat ekonomi,
"Dampak keuangan secara makro dari pandemi dan kemerosotan ekonomi bisa lebih besar dari yang diperkirakan. Selain itu, perbaikan kondisi kredit juga akan lambat," ucap Mission Chief IMF untuk Indonesia, Thomas Helbling dalam diskusi virtual mengenai perekonomian Indonesia untuk Konsultasi Article IV pada 25 November-11 Desember 2020.