“Sektor pertambangan pun sudah mulai merealisasikan permintaan kredit yang cukup baik sejak akhir 2020. Memang tidak semua komoditas. Namun beberapa komoditas seperti batubara, emas, dan nikel mampu menjadi potensi tahun ini," ucapnya.
Menurutnya sektor pertanian pun akan menjadi tumpuan peningkatan kinerja fungsi intermediasi emiten berkode BBNI itu pada tahun ini. Harga sawit justru mulai tampak membaik di tengah masa pandemi tahun lalu.
Kemudian, sektor kesehatan pun semakin menunjukkan peningkatan kebutuhan terutama setelah terjadinya pandemi. Selanjutnya, sektor telekomunikasi dan komunikasi pun akan menunjukkan peningkatan kinerja lanjutan yang akan mendorong permintaan kreditnya.
“Dengan adanya pandemi maka tingkat orang bekerja dari rumah sangat tinggi telah mendorong transformasi ke arah digital, sehingga membawa dampak positif ke sektor telekomunikasi dan informasi,” ucapnya.
Dari sisi lain, Silvani berpendapat otoritas perbankan juga telah membantu BNI dengan memperpanjang masa relaksasi restrukturisasinya.
"Kebijakan relaksasi ini tidak hanya membantu bank dalam mengelola kualitas kredit, tetapi juga debitur untuk dapat fokus pada pemulihan kinerja selama masa pandemi," ucapnya.