EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk non subsidi di kios-kios. Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal, mengatakan hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi tingginya permintaan pupuk dari petani menghadapi musim tanam awal tahun ini. Hal ini Gusrizal sampaikan saat kunjungan kerja di Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/2).
Gusrizal mengungkapkan perusahaan telah memerintahkan untuk menambah stok pupuk non subsidi di kios-kios, terutama di daerah yang serapan kebutuhan pupuknya sangat tinggi serta untuk mengakomodir kebutuhan petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK.
"Karena permintaan jauh lebih tinggi daripada alokasi, dan adanya mekanisme yang mungkin belum bisa diikuti sejumlah petani, tentunya ada keterbatasan dalam hal pemenuhan pupuk subsidi. Kami berharap, melalui pengenalan pupuk non subsidi ini petani tetap bisa memenuhi kebutuhannya," ujar Gusrizal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/2).
Gusrizal menyampaikan, data survei pertanian antarsensus BPS mengungkapkan masih terdapat 5,6 juta petani yang belum tergabung dalam kelompok tani dan tidak terdaftar dalam e-RDKK.
"Sesuai Permentan No. 49, kami hanya bisa melayani mereka yang terdaftar dan mengikuti mekanisme yang berlaku," lanjut Gusrizal.
Saat ini, ucap Gusrizal, stok nasional untuk pupuk nonsubsidi di lini III atau di gudang kabupaten mencapai 184.594 ton. Pupuk Indonesia mengupayakan sebaran ketersediaan pupuk nonsubsidi bisa merata. Kata Gusrizal, saat ini stok terbanyak berada di daerah yang memang kebutuhannya sangat tinggi, antara lain Jabar, Jateng, Jatim dan Sulsel.