Selain itu, setiap perkembangan BSI memungkinkan untuk dibagikan dengan industri perbankan syariah lain sehingga ikut bergerak. Misal, dari sisi teknologi, BSI pasti membagikannya dengan bank syariah lain, bukan konvensional.
Posisinya sebagai jangkar mirip seperti di industri bank konvensional yang juga dijaga oleh bank-bank besar. Apalagi, saat ini, industri perbankan syariah masih punya potensi besar. Maka, BSI akan berpotensi mencari pasar-pasar baru daripada bersaing dengan sesama bank syariah yang lebih kecil.
"Pasti dia akan bersaingnya dengan bank-bank konvensional, daripada dengan sesama bank syariah," katanya.
Permana juga tidak terlalu khawatir pada risiko operasional BSI meski mendominasi 40 persen dari pangsa perbankan syariah. Menurutnya, BSI dimiliki oleh bank-bank besar yang pastinya memiliki kapabilitas prominent dari sisi manajemen risiko, infrastruktur, dan teknologi.
Sehingga, kapasitas induk juga dapat diturunkan pada BSI. Baik dari sisi infrastruktur, sumber daya manusia, maupun lainnya. Berbeda halnya jika bank dimiliki oleh institusi selain bank yang punya core bisnis berbeda.
"Bank yang jagain sudah proven, bank besar yang memang secara bisnis di bidang ini, jadi memang tidak perlu khawatir," katanya.